Start From Here!

9/29/10

Start From Here!


KEMANDIRIAN AWAL SEBUAH PROSES

Definisi Kemandirian

Mandiri adalah sebuah keadaan ideal individu untuk melakukan sesuatu. Titik dimana segala kesiapan/persiapan sebuah proses akan terus berlanjut. Mandiri bukan sebuah akhir atau pencapaian dalam melakukan sesuatu (cita). Justru kemandirian harus dijadikan awal pijakan sebelum segala sesuatunya
akan diraih. Alangkah dangkal jika sebuah cita-cita hanya sampai dikata mandiri saja.

 

Seseorang bisa dikatakan mandiri jika minimal bisa menguasai diri, mengertipotensi-potensi diri, dan tidak bergantung mutlak kepada orang lain. Sering disebut juga sebuah “kemerdekaan” (freedom). Beberapa sumber mengatakan bahwa mandiri juga merupakan sebuah skill yang didasarkan kekuatan, kemauan, dan hasrat diri (passion) untuk berbuat. Dalam bahasa Inggris sering disebut Independent. Sedangkan secara kategori sering disebut antara lain, Jiwa Mandiri, Ekonomi Mandiri, Mental Mandiri, Kreatif Mandiri,
dan seterusnya.

Point dari sebuah kemandirian bagi saya adalah mandiri sebagai HAK asasi. Ini berarti sangat bergantung pada pilihan diri seseorang. Dan untuk mengetahui mandri tidaknya seseorang yang paling mengerti adalah dirinya sendiri. Sebagai contoh adalah seorang yang berada di penjara. Bagi kebanyakan orang penjara dalah akhir dari segalanya. Sempit, gelap, mencekam, dll. Tetapi sejarah mencatat banyak karya besar lahir dari tempat ini (Tafsir Prof. Hamka, Tan Malaka, Soekarno, Penulis Yunani & Romawi, dst). Secara fisik memang di terali besi, tetapi belum tentu Ia tidak merdeka secara jiwa. Memang fisiknya tidak bisa kemana-mana selain makan dan tidur di penjara, namun bisa saja pikiran dan jiwanya melanglang buana ke negeri
entah berantah. Jadi, sekali lagi mandiri disini bukan soal fisik semata namun sebagai sebuah pola pikir (mindset).

Bagaimana Memulai?
Setelah mengerti definisi mandiri, maka hal selanjutnya yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara
memulai, kapan, darimana, dst. Banyak cara untuk melakukannya dan tidak ada keharusan untuk menjiplak
cara orang lain. Namun ada syarat minimal yang paling dasar, yaitu dimulai dari diri sendiri dan sejak dini. Karena proses ini tidak selalu sama, maka alangkah baiknya jika prosesnya lebih awal.

Belajarlah dari pengalaman orang lain melalui buku, internet, dan berdialog dengan sahabat terdekat Anda.
Dengan demikian bisa memangkas proses dari segi waktu. Setidaknya tiak perlu mengalami kesalahan yang
sudah dilakukan oleh orang lain. Cerdas!

Berdasarkan pengalaman saya, mandiri terbagi menjadi 3 proses. Secara jiwa, ekonomi, dan mental. Untuk lebih jelasnya saya akan coba uraikan satu demi satu agar Anda mengerti yang menjadi point dari pengalaman saya.

Jiwa Mandiri
Seperti yang sudah disinggung diatas, bahwa mandiri bisa berbicara soal jiwa/pikiran (mindset). Mungkin saat ini Anda masih banyak bergantung kebebasannya secara fisik, masih butuh bantuan orang lain, atau bekerja dibawah tekanan sebuah instansi. Tapi saya menekankan untuk TIDAK terpenjara secara jiwa/pikiran. Mulailah membebaskan pola pikir Anda dengan sesuatu yang bisa membuat diri sendiri senang (positif). Jangan terbelenggu oleh doktrin atau di dikte oleh pemikiran orang lain. Berkelanalah secara bebas namun bisa dipertanggungjawabkan. Karena kebebasan yang baik tentunya tidak merugikan orang lain.
Pola atau sistem pendidikan di indonesia memang masih jauh dari harapan ideal bagi sebagian besar masyarakat. Tetapi tidak berarti apapun bagi seseorang yang sudah mempunyai jiwa yang mandiri. Secara fisik memang sama dengan kebanyakan orang dalam aktifitas keseharian. Bedanya akan segera tampak dalam sikap menghargai waktu, cara merespon masalah, dan cerdik dalam keterbatasan. Ternmasuk dalam hal kreatifitas, seorang yang kreatif dan mandiri jiwa/pikirannya akan tidak banyak mengeluh dan cenderung berhasil mengakali keterbatasannya. Bagi orang semacam ini, alat bukanlah hal mutlak, yang
mutlak adlah bagaimana memaksimalkannya untuk menunjang ide-ide dan kegelisahannya. Sebaliknya bagi orang yang belum mandiri, hal sekecil apapun akan nampak menyusahkan baginya. Takut akan banyak hal yang belum tentu terjadi, cenderung meninggalkan masalah dan bukannya menyelesaikannya. Sikapnya jelas berbanding terbalik, waktu menjadi relatif lama karena banyak hal tidak efisien dilakukannya. Output inilah yang menentukan keberhasilan seseorang. Ingat, waktu tidaklah GRATIS! Maka segeralah membebaskan jiwa dan pikiran Anda menjadi mandiri untuk banyak hal.

Ekonomi Mandiri
Setelah pikiran menjadi mandiri, maka kita harus menjadi mandiri secara ekonomi. Ya, ekonomi disini adalah kebutuhan dasar dan pelengkap termasuk pengertiannya secara primer, sekunder, dan tersier. Tentu saja hal ini adalah dambaah banyak orang, baik tua maupun muda dalam ukuran yang wajar. Kemandirian ekonomi besar pengaruhnya bagi kemandirian yang lain. Bagaimana mungkin bisa mengatasi banyak tantangan/masalah jika ekonominya saja masih ditopang oleh orang lain (bergantung).

Contoh kongkritnya adalah negara kita. Dari sudut ekonomi kita belum dikatakan mandiri alias masih bergantung oleh bangsa lain. Akibatnya secara halus namun pasti, perbudakan masih saja terjadi, hanya bentuknya yang modern dan tertutupi dengan halus. IMF misalnya yang dimasa krisis moneter terjadi seakan menjadi penentu setiap kebijakan pemerintah, dan banyak contoh seperti freeport, ilegal logging, dll. Fiuh, banyak sekali hutang dicatat dalam rekor negara karena ekonomi kita sangat lemah, karena kita tidak mandiri secara ekonomi. Bagi seorang mahasiswa kemandirian secara ekonomi tidak harus dalam pengertian luas. Misalnya saja dengan bekerja paruh waktu untuk membantu orang tua dalam hal biaya kuliah. Atau menggunakan kreatifitas dan potensi diri untuk menghasilkan. Saya yakin efeknya bisa beragam dan positif. Mahasiswa menjadi lebih percaya diri, semakin terampil, tidak minder, dan keyakinan diri yang semakin kuat. So, gunakan waktumu untuk hal yang positif dan gunakan untuk menunjang aktifitas.

Dalam kasus mahasiswa desain grafis misalnya, maka kreatifitas dan ide-ide Anda sangat dibutuhkan dalam banyak hal. Mulailah berlatih menerapkan ilmunya dengan mengikuti kompetisi desain, magang di advertising, percetakan, atau menjadi creative konsultan di berbagai agency, dll. Anda beruntung karena
modal utama sudah dipegang, otak. Dengan demikian tiodak perlu dijelaskan lagi kalau kemandirian secara ekonomi bisa dimulai dari SEKARANG!

Mental Mandiri
Nah, kemandirian mental ini menarik. Mengapa? Karena mental mandiri menentukan generasi. Saya beranggapan bahwa kemajuan suatu bangsa terukur dari sikap mental yang mandiri. Tidak ada revolusi industri, reformasi pemerintahan dan bisnis tanpa adanya mental mandiri yang kokoh.

Dimasa-masa ini banyak sekali paradok yang terjadi dalam masyarakat (atau parodi). Lihat saja banyak orang tua dengan tergopoh-gopoh berusaha mencari dana untuk menyekolahkan anaknya, sementara si anak justru menghabiskan waktunya di warung kopi atau nongkrong (negatif) bersama temannya. Tidak salah memang, namun lain halnya jika kita sudah memegang 2 sikap diatas, jiwa dan ekonomi. Hal-hal asik bisa berarti peluang bahkan bisnis. Karena nongkrong tidak selalu berarti negatif, semua tergantung dari sikap dan motivasinya. Namun dilapangan menunjukkan bahwa, banyak waktu hanya digunakan untuk hal yang kurang berguna. Stop berpikir masa depan dulu! Lakukan perubahan dari lingkungan kecil, diri sendiri. Bayangkan apa yang akan terjadi jika mental mandiri ini dilakukan secara massal. Dahsyat! Niscaya bangsa ini akan bergetar, ekonomi akan bergerak sehat, pemerintahan akan membaik, dan kehidupan menjadi lebih baik. Kemandirian mental adalah kebutuhan mutlak yang bisa merubah suatu bangsa, mengalirkan peradaban, dan mengobarkan semangat juang. Lakukan dengan segera dan Tuhan pastinya akan memberi
reward untuk Anda.

Kesimpulan
Tidak banyak yang bisa dilakukan kecuali lakukan dari sekarang. Berapapun banyak buku Anda di lemari, sebagus apapun sifat Anda, sesempurna apapun fisik Anda, akan menjadi tidak berguna jika tidak disertai dengan perbuatan sedini mungkin. Mungkin Anda masih bersatus mahasiswa baru hari ini, tetapi ingat bahwa beberapa saat lagi akan menjadi sejarah lalu. Tidak perlu menyesal jika Anda sudah melakukan
yang terbaik saat ini. Bayangkan bahwa proses belajar ini menarik, penuh tawa, dan akan membawa banyak perubahan. Akhirnya selamat berproses dan menciptalah! Karena Revolusi Adalah Mencipta (Tan Malaka)

by HizaRo

Disampaikan dalam orientasi
Modern School of Design, 16 September 2010

0 komentar :