October 2010

10/6/10

SINTEL & HEBRING Screening






Blender Indonesia bekerjasama dengan HIMA DKV MSD (Modern School of Design) Yogyakarta menyelenggarakan pemutaran film animasi 3D Blender dan diskusi proses dibalik layar (behind the scenes) Open Movie SINTEL. Acara akan dibawakan oleh HizaRo a.k.a kapten blender.



Sekilas SINTEL

SINTEL adalah sebuah film pendek yang diproduksi secara mandiri, diprakarsai oleh Yayasan Blender sebagai sarana untuk lebih meningkatkan dan memvalidasi penciptaan Blender 3D. Dana awal diperoleh melalui donasi (sumbangan) komunitas melalui internet, yang telah terbukti menjadi model pengembangan yang layak untuk teknologi animasi 3D film secara independen.
15 menit film ini direalisasikan di studio Blender Institute Amsterdam, oleh tim animator internasional dan pengembang (programer). Selain itu, beberapa target teknis dan kreatif penting telah terwujud secara online, oleh pengembang dan seniman dan tim di seluruh dunia.

SINTEL dimulai pada Mei 2009, dengan Ton Roosendaal (producer), kemudian membentuk tim inti yang terdiri dari Colin Levy (Director), David Revoy (art director), Martin Lodewijk (script) dan Jan Morgenstern (komponis). Pada bulan Agustus penulis naskah Ester Wouda didekati sebagai konsultan, yang akhirnya mengambil tanggung jawab untuk seluruh naskah. Ester kemudian bekerjasama dengan Colin, David dan Ton untuk memberikan naskah final di awal November 2009. Sementara itu, Colin dan David membuat storyboard pertama.

Berdasarkan panggilan publik bagi para seniman - dengan lebih dari 150 responden - tim artis Durian dibentuk pada bulan Juli 2009. Dengan anggaran film terakhir masih belum diketahui, target pada saat itu adalah untuk menyelesaikan film ini dalam waktu 7 bulan, dengan tim 6 seniman dan 2 pengembang. Pada saat itu tim masih memiliki harapan untuk dapat mewujudkan script di film 6-8 menit. November, team mengalami krisis dana mendapat suntikan subsidi dari Blender fund, cukup untuk memperpanjang proyek untuk 10 bulan kedepannya, dengan kemungkinan 1 atau 2 kursi artis tambahan dalam beberapa bulan terakhir. Pada saat itu terdapat kerusakan dalam editing animatic, yang mengharuskan script harus direvisi menjadi lebih kompak, dengan struktur cerita menggunakan kilas balik.
Dengan dana tambahan dari Cinegrid Amsterdam Ton akhirnya bisa memperpanjang tim dengan 5 seniman dan pengembang pada Maret 2010. Dengan 14 orang, film itu telah selesai screening pertama pada tanggal 18 Juli di bioskop Studio K di Amsterdam. Film berakhir dengan total durasi 14m: 48S, 888 detik!

Sintel premier pada bulan September 2010 27, di Utrecht di Belanda Film Festival. Semua pekerjaan tim Durian dalam 18 bulan terakhir akan dirilis di bawah lisensi Creative Commons Attribution, gratis untuk semua orang untuk mendistribusikan, belajar dari atau digunakan kembali.

Blender Software

Open Movie SINTEL diproduksi dengan menggunakan software open source Blender yang merupakan perangkat lunak pengolah 3D animasi. Proyek ini sengaja dikembangkan untuk menyempurnakan kemampuan Blender sebagai software utama yang berevolusi dari versi lama 2.49 ke versi baru 2.5. Dikalangan Free Open Source Software (FOSS), Blender sangatlah fenomenal. Selain teruji oleh 2 open movie sebelumnya (Elepahants Dream & Big Buck Bunny serta open game YO!Franky), Blender mengalami perkembangan cukup signifikan dalam kemampuannya untuk produksi profesional. Sebagai sebuah software dengan multi fungsi, kehadirannya di tengah komunitas menjadikan Blender semakin handal karena dikerjakan oleh banyak pengembang dari seluruh dunia.

Bagai 'dewa penolong', tidak berlebihan jika banyak pengguna (Blender Artist) rela mempromosikan dari tangan ke tangan hingga populer diseluruh dunia. Hal lainnya menjadi sangat penting ketika efek dari kehadiran Blender ternyata bisa mengurangi ketergantungan animator terhadap software propietary (berbayar) dalam melakukan produksi. Hemat, tangguh, dan bisa dimodifikasi sendiri sesuai kebutuhan. Di Indonesia komunitas pengguna Blender bisa ditemukan dengan mengakses alamat situs www.blenderindonesia.org atau menemukan komunitas regional yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, terutama Jakarta, Bandung, Surabaya, Jogja, Semarang, Malang, dll.

HEBRING

Sebagai pembuka SINTEL, acara dimeriahkan dengan pemutaran film pendek HEBRING besutan Main Studio Jakarta. Film HEBRING sudah dirilis sejak tahun 2007 dan memenangkan berbagai penghargaan Nasional, salah satunya Juara INAICTA 2008 & 2009. Saat ini HEBRING sudah sampai pada rilis ke-3 yang rencananya akan ditayangkan secara Nasional sebagai serial TV. Kesuksesan hebring tidak lepas dari Blender dan komunitas online seperti KASKUS, Facebook dan Blender Indonesia. Para animatornya bahu membahu ikut membesarkan komunitas dengan serangkaian workshop di bebrapa kota besar di Indonesia.

HEBRING, menurut Marlin Sugama dan Andi Martin (Main Motion Games) sebagai pembuat karakter Hebring, animasi dikembangkan full 3D, yang tokohnya berasal dari Tasikmalaya-Jawa Barat dengan nama asli Heru (yang merupakan plesetan dari Hero). Di sisi lain, melalui tokoh super hero yang asli Indonesia, Marlin berharap masyarakat dapat mengambil sifat positif dari orang asli Indonesia kebanyakan, yakni suka menolong dan peduli terhadap sesama. (BISKOM)

Cerita sukses HEBRING bisa ditemui di blog:
http://hebringanimation.blogspot.com/

Selamat Menyaksikan!
HizaRo (Founder BlenderIndonesia.ORG)